Sabtu, 14 Desember 2013

Puisi untuk sosok yang tidak bisa Move On :)

Marwan dan kimmy

        adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga kimmy berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan,

sedangkan keluarga marwan hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.Dalam kehidupan mereka berdua, marwan sangat mencintai kimmy.

      Marwan telah melipat 1000 buah burung kertas untuk kimmy dan kimmy kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut marwan telah menuliskan harapannya kepada kimmy. Banyak sekali harapan yang telah marwan ungkapkan kepada kimmy. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi kimmy dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada kimmy.Suatu hari marwan melipat burung kertasnya yang ke 1001. 
 
            Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, marwan berkata kepada kimmy : “ kimmy, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dansampai Tuhan memanggil kita berdua ! “Saat mendengar marwan berkata demikian, menangislah kimmy. Ia berkata kepada marwan : “marwan, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu marwan pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada kimmy. Ia mengatai kimmy matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. 
 
         Akhirnya marwan meninggalkan kimmy menangis seorang diri.Marwan mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap kimmy dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha ,marwan menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal marwan, ia adalah bintang kesuksesan.Suatu hari marwan pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Marwan pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua kimmy. Marwan mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Marwan membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua kimmy.Marwan sangat terkejut ketika didapati orang tua kimmy memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto kimmy dalam makam itu. Marwan pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam kimmy untuk menemui orang tua kimmy.
 
Jangan tinggalkan aku lagi :(
            Orang tua kimmy pun berkata kepada marwan :”marwan, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan kimmy yang terkena kanker rahim ganas. Kimmy menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua kimmy menyerahkan sepucuk surat kumal kepada marwan.Marwan membaca surat itu. “marwan, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. 
 
    Aku tahu semua tabiatmu marwan, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimuMarwan................................Kimmy “ Setelah membaca surat itu, menangislah marwan. Ia telah berprasangka terhadap kimmy begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati kimmy teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa kimmy kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa kimmy mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap kimmy sebagai orang matre tak berperasan. Kimmy telahberkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita